HOT NEWS

Jumat, 27 Mei 2016

Dua Jet Tempur AL Amerika Serikat Tabrakan di North Carolina

Dua pesawat tempur Angkatan Laut Amerika Serikat bertabrakan di lepas pantai North Carolina pekan ini. Empat orang awak pesawat berhasil diselamatkan oleh sebuah kapal nelayan.

Dua jet F/A-18F Super Hornet saling bertabrakan pada Kamis (26/5) pukul 10.40 pagi waktu setempat, menurut keterangan juru bicara AL, Ensign Mark Rockwellpate kepada CNN.


Dua Jet Tempur AL Amerika Serikat Tabrakan di North Carolina

Penjaga pantai menyatakan bahwa seorang awak kapal nelayan berhasil menyelamat empat pilot, yakni dua orang dari masing-masing pesawat, di kawasan Samudera Atlantik, sekitar 40 km sebelah timur Oregon Onlet.


Para korban yang selamat langsung dilarikan ke rumah sakit Sentara Norfolk di Virginia dengan menggunakan helikkopter Jayhawk HH-60. Tidak ada informasi soal korban terluka, menurut Rockwellpate.

Menurut sejumlah pejabat AL AS, para awak tengah melakukan misi pelatihan rutin di Cape Hatteras.

Afiliasi CNN di Norfolk, WTKR melaporkan dua awak dapat berjalan dari helikopter menuju rumah sakit. Sementara, awak lainnya dapat bergerak selagi menunggu bantuan.

Keempat awak tersebut ditugaskan dalam Skuadron 211 Jet Tempur Penyerang yang disebut "Petarung Skakmat," yang berbasis di pangkalan udara Angkatan Laut di pantai Virginia. (CNN)

73 Tahun Hilang, Kapal Selam Inggris Ditemukan dengan 71 Jasad

Para penyelam Italia menemukan kapal selam milik Inggris yang telah menghilang selama 73 tahun di lepas pantai Sardinia pekan ini. Kapal selam yang digunakan dalam Perang Dunia II ini ditemukan dengan 71 jasad di dalamnya.

Dilaporkan The Independent, kapal selam P311 secara misterius menghilang sekitar 73 tahun lalu di Mediterania. Kapal selam ini kemudian ditemukan pada kedalaman 100 meter di kepulauan Tavolara oleh seorang pemburu kapal Italia, Massimo Domenico Bordone.


73 Tahun Hilang, Kapal Selam Inggris Ditemukan dengan 71 Jasad

Kapal tersebut ditemukan setelah Bardone melihat sebuah benda dengan panjang 84 meter dan lebar 80 meter ketika meneliti di kedalaman 80 meter.

HMS P311 hilang pada Januari 1943, setelah melakukan kontak terakhir pada malam tahun baru, bersama dengan seluruh awaknya. Penemuan ini juga mengonfirmasi seluruh awak yang berada di dalam kapal selam itu tewas.


Kapal tersebut berada di dasar laut Gallurese, dan bagaikan peti mati dari baja bagi para awak di dalamnya yang kekurangan oksigen. Para pakar menduga bahwa ruangan di dalam kapal selam itu tidak dibanjiri air ketika tenggelam.

"Sepertinya [kapal itu] tenggelam dengan udara terperangkap di dalamnya, berarti para awak tewas karena kekurangan oksigen," kata Bardone kepada surat kabar Italia, La Nuova Sardegna.

Kapal tersebut berangkat dari Malta pada 28 Desember 1942 dalam misi untuk menghancurkan kapal perang Italia, Trieste dan Gorizia, di pelabuhan Maddlena, yang terletak di pulau dengan nama yang sama di Sardinia.

Para pejabat menduga kapal selam P311 tenggelam setelah menghantam tambang di teluk Olbia, sebelah timur laut Sardinia.

Bardone menemukan kapal tersebut dalam kondisi yang masih sempurna, kecuali area yang rusak pada haluan kapal.

Angkatan Laut Kerajaan Inggris menyatakan kapal tersebut kemungkinan besar tidak dipindahkan, meski puluhan jasad berada di dalamnya. (CNN)

Senin, 23 Mei 2016

Mesir Kerahkan Kapal Selam Untuk Cari Kotak Hitam Pesawat EgyptAir MS804

Pemerintah mesir mengerahkan kapal selam ke Laut Mediterania untuk mencari kotak hitam pesawat EgyptAir MS804. Kotak hitam ini sangat penting untuk menemukan penyebab jatuhnya pesawat yang membawa 66 penumpang dan kru pesawat ini.



"Peralatan pencari telah dikerahkan hari ini dari kementerian perminyakan, mereka punya satu kapal selam yang bisa mencapai 3.000 meter di bawah permukaan air," kata Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi kepada para menteri dan anggota parlemen di Kota Damietta seperti dilansir AFP, Senin (23/5/2016).

Sisi menyebut, seluruh kapal selam yang dikerahkan tengah bergerak menuju lokasi jatuhnya pesawat. "Kita sedang bekerja keras untuk menemukan kotak hitam," ujarnya.


Sisi meminta semua pihak tak berspekulasi mengenai penyebab jatuhnya pesawat ini. Dia menyebut, terlalu dini untuk membuat kesimpulan apapun.

Ditambahkan Sisi, proses penyelidikan jatuhnya pesawat ini kemungkinan akan memakan waktu lama. Namun dia berjanji pemerintah akan transparan.

"Ini bisa memakan waktu yang lama tapi tidak ada yang bisa menyembunyikan hal-hal ini. Begitu hasilnya keluar, orang akan diinformasikan," tegasnya.

Dilansir Reuters, kapal dan pesawat yang dikerahkan ke lokasi juga telah menemukan bagian-bagian tubuh korban. Barang-barang pribadi korban dan juga puing pesawat jenis Airbus 320 itu sebagian juga telah ditemukan.

Pesawat terakhir kali terlihat sebelum lepas landas di Charles de Gaulle Airport, Paris, Prancis, Rabu (18/5) malam waktu setempat. Pesawat dengan nomor penerbangan 804 ini hilang dari pantauan radar pada ketinggian 37.000 ribu kaki atau sekitar 80 mil pada Kamis (19/5) sebelum masuk dalam wilayah udara Mesir.  (Detik)

Jumat, 20 Mei 2016

Brunei Berencana Beli Sukhoi Su 35

Juru bicara Kremlin, Dmtry Peskov menuturkan, Brunei Darusalam memiliki rencana untuk membeli beberapa unit Sukhoi dari Rusia. Rencana itu terungkap kala terjadi pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Sultan Brunei Hassanal Bolkiah di Sochi, Rusia.

Brunei Berencana Beli Sukhoi Su 35

"Pengiriman superjet produksi kami ke Brunei mungkin saja terjadi," ucap Peskov dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Itar-tass pada Jumat (20/5).

Sebelum Brunei, Indonesia dan Malaysia sudah terlebih dahulu membeli salah satu jet tempur paling canggih di dunia tersebut. Indonesia bahkan pada akhir tahun lalu sudah menandatangi perjanjian pembelian Su-35, yang tidak lain adalah generasi terbaru Sukhoi.


Indonesia juga dikabarkan ingin memborong Sukhoi jenis lainnya, namun hal itu segera dibantah oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi. Retno menuturkan pembahasan kerjasama pertahanan Indonesia dan Rusia mencakup wilayah yang lebih luas, dan bukan soal pembelian Sukhoi.

Kembali pada Brunei dan Rusia, Peskov di kesempatan yang sama juga menuturkan bahwa Brunei dan Rusia berencana untuk dapat menjalin kerjasama dalam industri gas alam dan minyak. Peskov menambahkan bahwa perusahaan minyak Rusia untuk pertama kalinya telah membeli minyak dari perusahaan Brunei.

"Sebuah kesempatan untuk bekerja sama dalam produksi dan pengolahan hidrokarbon dengan Brunei. Perusahaan Rusia Lukoil untuk pertama kalinya membeli minyak di Brunei, sehingga kerja sama dalam bidang energi mungkin akan terjadi," pungkasnya. (Sindo)

Rusia Bantah Isu Penjual Rudal S-400 ke India

Pembantu Presiden Rusia untuk kerjasama teknis militer, Vladimir Kozhin menyatakan, tidak ada kontrak bahkan dalam bentuk konsep sekalipun untuk mengirimkan sistem rudal anti pesawat S-400 Rusia ke India.

Rusia Bantah Isu Penjual Rudal S-400 ke India

"Sejauh ini, tidak ada tenggat waktu atau rancangan kontrak," katanya, seperti dikutip dari laman TASS, Jumat (20/5/2016). Pernyataan ini sekaligus membantah kabar jika India telah membeli sistem rudal S-400 milik Rusia.

Pekan lalu, Menteri Pertahanan India Manohar Parrikar mengumukan bahwa Dewan Pertahanan negara itu telah menyetujui pembelian lima sistem S-400. Rencananya, sistem pertahan rudal anti pesawat itu akan mulai beroperasi dalam Angkatan Bersenjata India pada 2017-2022.


Sebelumnya pada akhir Maret lalu, Kepala Dinas Federal untuk Militer dan Kerjasama Teknik Vladimir Drozhzhov mengatakan, Rusia telah menyiapkan rancangan perjanjian pengiriman S-400 dan pentransferan ke India untuk penandatanganan.

S-400 Triumf adalah sistem rudal antipesawat terbaru yang diproduksi pada tahun 2007. S-400 dapat menghancurkan target pada jarak 400 km dan pada ketinggian hingga 30 km.

Sistem rudal ini dirancang untuk menghancurkan pesawat, kapal pesiar dan rudal balistik, termasuk rudal jarak menengah. Rudal ini juga bisa digunakan untuk menghancurkan sasaran yang ada di darat.

Rusia Ajak Amerika Serikat Lakukan Operasi Bersama di Suriah

Menteri Pertahanan Rusia, Sergey Shoigu mengatakan, pihaknya telah mengajukan proposal kepada Amerika Serikat (AS) selaku pemimpin koalisi melawan ISIS, untuk melakukan operasi bersama di Suriah. Menurut Shoigu, operasi bersama ini akan lebih memaksimalkan upaya untuk melawan ISIS dan al-Nusra.

Rusia Ajak Amerika Serikat Lakukan Operasi Bersama di Suriah

Dirinya menuturkan, operasi bersama ini tidak hanya melibatkan Rusia dan koalisi AS, melainkan juga pemerintah Suriah. Menurut Shoigu, pemerintah Suriah telah setuju untuk melakukannya.

"Mengambil langkah tersebut akan membantu kemajuan penyelesaian perdamaian di Suriah. Tentu saja langkah-langkah tersebut telah disepakati dengan Republik Arab Suriah. Kemarin kami mulai membahas langkah-langkah ini dengan rekan-rekan kami di Oman dan Jenewa," ucap Shoigu, seperti dilansir Russia Today pada Jumat (20/5).


"Kami sarankan ke AS, mulai tanggal 25 Mei, melakukan aksi bersama dengan Angkatan Udara Rusia dan pasukan koalisi pimpinan mereka untuk merencanakan dan melakukan serangan terhadap Al-Nusra, yang tidak mendukung gencatan senjata, serta terhadap konvoi senjata dan pejuang melintasi perbatasan Suriah-Turki," sambungnya.

AS sendiri sejauh ini belum memberikan respon apapun mengenai proposal yang diajukan Rusia itu. Jika AS setuju maka ini akan menjadi kali pertama bagi AS untuk melakukan operasi bersama dengan pemerintah Suriah pimpinan Bashar al-Assad. (Sindo)

Putin Siap dan Bersedia Lakukan Dialog Perjanjian Damai dengan Jepang

Presiden Rusia, Vladimir Putin menyatakan bahwa Rusia siap dan bersedia untuk mempertahankan dialog dengan Jepang, termasuk pembahasan perjanjian damai kedua negara.



"Kami siap dan bersedia untuk mempertahankan dialog dengan semua mitra, termasuk Jepang. Baik itu perjanjian damai dan masalah teritorial terkait," kata Putin dalam konferensi pers setelah pertemuan puncak Rusia-ASEAN seperti dikutip dari Sputnik, Jumat (20/5/2016).

Rusia dan Jepang selama ini terlibat sengketa wilayah atas Kepulauan Kuril yang membuat keduanya belum menandatangani perjanjian perdamaian pasca Perang Dunia II.


Jepang mengklaim sejumlah pulau yang membagi Laut Okhotsk di Samudera Pasifik sebagai bagian dari wilayahnya. Namun hal ini ditentang oleh Rusia yang mengklaim sebagai pemilik sah pulau-pulau tersebut.

Moskow menyatakan bahwa perjanjian damai San Francisco yang ditandatangani pada 1951 telah memberikan kontrol atas pulau-pulau itu kepada Uni Soviet. Perjanjian itu pun menjadi dasar penetapan kedaulatan Rusia atas Kuril. (SindoNews)

Kamis, 19 Mei 2016

China Tuntut AS Setop Mata-Matai Laut China Selatan

Pemerintah China marah atas pengumuman Pentagon Amerika Serikat (AS) yang menuduh dua pesawat jet tempur Beijing mencegat pesawat mata-mata Washington secara tidak aman di kawasan Laut China Selatan. China menuntut AS untuk menghentikan pengintaian di Laut China Selatan.

Kedua negara ini terkunci dalam ketegangan setelah tidak ada pihak yang mengaku bersalah dalam insiden pada hari Selasa lalu.


China Tuntut AS Setop Mata-Matai Laut China Selatan
Pesawat jet tempur J-11 China

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China; Hong Lei, menuduh AS membuat tuduhan yang tidak benar.

”Pesawat militer AS sering melakukan pengintaian di perairan pantai kami, mereka serius membahayakan keamanan maritim China,” katanya, seperti dikutip Reuters, Jumat (20/5/2016).
 


“Kami menuntut AS segera menghentikan jenis kegiatan pengintaian dekat guna menghindari insiden semacam ini terjadi lagi,” lanjut Hong Lei.

Pada Selasa lalu, dua jet tempur J-11 China mencegat dua pesawat mata-mata EP-3 AS dalam jarak 50 kaki di kawasan Laut China Selatan. China kemarin telah membantah bahwa pencegatan pesawat intai AS itu dilakukan secara tidak aman.

Sebaliknya, China menegaskan bahwa AS melakukan operasi mata-mata di atas Pulau Hainan, milik China.

Seorang sumber di Pemerintah AS yang dikutip Reuters mengatakan bahwa jika Beijing berharap tindakan itu akan mendapatkan perhatian Amerika, maka itu menjadi “permainan berbahaya".

Sementara itu, Gedung Putih berusaha untuk meredakan ketegangan setelah pernyataan Pentagon membuat China tersinggung.

”Selama tahun lalu, Departemen Pertahanan (Pentagon) telah melihat perbaikan dalam cara terbang pilot militer China, konsisten dengan pedoman internasional dan konsisten dengan pengoperasian pesawat secara aman dan profesional,” kata juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest.

”Jadi ada saluran diplomatik dan militer konsisten bekerja mengatasi jenis-jenis masalah. Agaknya, di saluran-saluran (diplomatik dan militer) para pejabat China dapat menjelaskan perspektif mereka apa sebenarnya yang terjadi,” lanjut Earnest. (Sindonews)

Manuver Berbahaya Dua Pesawat Tempur China Cegat Pesawat Mata-mata Amerika di LCS

Dua pesawat jet tempur J-11 China telah mencegat sebuah pesawat mata-mata EP-3 Aries Amerika Serikat (AS) di wilayah udara internasional di Laut China Selatan. Pentagon mengatakan, manuver dua jet tempur China itu berlangsung secara tidak aman.


”Departemen Pertahanan (AS) sedang mengkaji kejadian pada 17 Mei, yakni pencegatan sebuah pesawat patroli intai maritim AS oleh dua pesawat taktis dari Republik Rakyat China,” kata juru bicara Pentagon, Mayor Jamie Davis, dalam sebuah pernyataan hari Rabu, yang dilansir Guardian, Kamis (19/5/2016).

”Laporan-laporan awal menandai insiden itu sebagai (manuver) tidak aman,” lanjut dia, tanpa memberikan rincian tambahan.
 


Ketegangan antara China dan AS terus memanas di kawasan Laut China Selatan, di mana Beijing telah membangun pulau untuk pangkalan militer dan menegaskan kedaulatan atas sebagian besar kawasan yang disengketakan antara China dan sejumlah negara ASEAN itu.

AS tidak pernah mengakui klaim berlebihan China atas kawasan Laut China Selatan. AS bertekad melakukan patroli baik dengan pesawat maupun dengan kapal perang di kawasan itu dengan dalih menegakkan “kebebasan bernavigasi”.


 Manuver Berbahaya Dua Pesawat Tempur China Cegat Pesawat Mata-mata Amerika di LCS

Pencegatan pesawat mata-mata AS oleh dua jet tempur China itu terjadi setelah Beijing dan Washington sepakat untuk mengurangi risiko kecelakaan.

”Selama tahun lalu, DoD (Departemen Pertahanan)  telah melihat perbaikan dalam tindakan RRC, terbang dengan cara yang aman dan profesional,” ujar Davis.

”DoD adalah menangani (pencegatan pesawat) melalui saluran diplomatik dan militer dengan cara yang tepat,” imbuh Davis.


China Bantah Lakukan Manuver Berbahaya

Sementara itu Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hong Lei, membenarkan jika jet tempur China mencegat pesawat pengintai milik Amerika Serikat (AS) di Laut China Selatan. Namun, ia menegaskan kalau jet tempur China melakukannya dalam jarak yang aman dan tidak melakukan manuver berbahaya.

"Menurut informasi yang kami terima dari organ pertinient, laporan AS tidak benar. Pada 17 Mei, sebuah pesawat pengintai AS itu terbang dekat dengan pulau Hainan di China dan melakukan operasi pengintaian," terang Lei.

"Dua pesawat Cina membayangi pesawat AS sejalan dengan hukum dan menjaga jarak aman dari pesawat AS dan tidak membuat manuver berbahaya," imbuh Lei selama jumpa pers, seperti dikutip dari Sputnik, Kamis (19/5/2016).

Sebelumnya, Pentagon mengatakan bahwa dua pesawat tempur China mencegat pesawat pengintai AS di atas perairan internasional di Laut China Selatan. Pentagon menyatakan, jet-jet tempur China melakukan tindakan berbahaya.

Menurut seorang pejabat militer AS, dua jet tempur China bergegas mencegat pesawat mata-mata AS dan datang dengan jarak yang begitu dekat. Mereka memaksa pilot pesawat AS untuk turun beberapa ratus kaki untuk menghindari tabrakan. Pesawat AS saat itu tengah menjalankan operasi rutin di wilayah tersebut. (SindoNews)

Kontingen AASAM Amerika Serikat Tak Berkutik Hadapi Kemampuhan Militer Asia

Sebuah prestasi gemilang kembali dibukukan Tentara Nasional Indonesia (TNI), mereka berhasil menyabet sebagian besar emas dalam lomba menembak internasional di ajang Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) 2016. Tak hanya itu, TNI juga berpeluang mempertahankan gelar juara umum untuk kedelapan kalinya.


Yang paling membanggakan, prestasi yang mereka bukukan berhasil melampaui peserta dari negara-negara maju. Bahkan dua perwakilan dari AS, hanya satu yang berhasil menyumbangkan medali, yakni USMC dengan satu medali perunggu. Angkatan Darat AS belum sekalipun menyumbangkan medali.

Dalam ajang tersebut, Angkatan Darat AS menerjunkan Team Bayonet. Tim tersebut berusaha melakukan yang terbaik namun belum sekalipun berhasil menyabet emas.


Mereka adalah Staf Sersan John Flynn dan Spc James Griswold, keduanya berasal dari Batalion Pertama, Resimen Infantri Ke-17, Brigade Tim Tempur Kedua, Divisi Infantri Kedua, yang merupakan bagian dari Team Bayonet. Tim ini terdiri atas 18 anggota, yang ikut berkompetisi melawan 16 negara di ajang Australian Army Skills at Arms Meeting.

Ajang ini pertama kali diikuti oleh Divisi Infantri ketujuh AS, serta satu-satunya yang mewakili AS di ajang internasional. Sejauh ini, mereka sudah melalui 84 pertandingan, termasuk tiga kategori utama, yakni Kompetisi Sniper Terbuka, Kompetisi Menembak Untuk AD, AL dan AU, serta Kompetisi Internasional.

"Kami sudah menyelesaikan sebagian di antaranya. Kami bukan penembak runduk terbaik, tapi kami bukan yang terburuk" ujar Griswold, demikian dilansir situs resmi Angkatan Darat AS army.mil, Rabu (18/5).

Tim Bayonet menghabiskan waktu hingga delapan jam sehari, selama dua minggu, untuk mengasah kemampuan senapan dan pistol, mempersiapkan senjata selama kompetisi serta mempelajari paduan kompetisi AASAM.

"Tidak ada satupun dari kami yang pernah bertanding di AASAM sebelumnya, jadi agak membingungkan. Kami menggunakan dua minggu untuk mengetahui apa yang dilakukan selama pertandingan dan berlatih yang kami bisa, mengetahuinya butuh waktu dua hari untuk berlatih sebelum kompetisi dimulai," lanjut Flynn.

Tahun ini, kompetisi melibatkan sejumlah negara dari Eropa, Australia, Asia dan Amerika Utara. Para kontestan berlomba dengan menggunakan pistol, senapan, senapan penembak runduk dan senapan mesin standar militer.

AASAM menggunakan skenario realistis dengan menggunakan target yang digerakkan mobil remot kontrol yang dipasangi target berbentuk kertas atau balon. Mobil remot tersebut bisa bergerak dengan kecepatan sampa 35 mph, pelan, ngebut, berbelok mendadak dan berhenti saat terkena tembak.

"Secara keseluruhan kompetisi ini sangat baik. Banyak pertandingan yang menguji kemampuan kami untuk menembak dalam posisi berbeda dan membidik lebih dari satu target," kata Flynn.

Sayangnya, kompetisi ini mewajibkan seluruh perserta untuk tidak melakukan kesalahan apapun yang berakibat kehilangan poin. Meski belum menunjukkan kualitasnya, Flynn berharap untuk kembali lagi dalam kompetisi yang sama di tahun berikutnya.

"Mungkin satu orang dari Tim Bayonet bisa membantu latihan tahun depan." (Merdeka).


Berikut Perolehan medali sementara:1. Indonesia: 18 emas, 8 perak, 4 perunggu.
2. China: 6 emas, 12 perak , 4 perunggu.
3. Jepang: 4 emas, 3 perak, 1 perunggu.
4. Thailand: 1 emas, 3 perak, 4 perunggu.
5. Canada: 1 emas, 1 perak, 4 perunggu.
6. New Zealand: 1 emas, 1 perak.
7. Anzac: 1 emas, 1 perunggu.
8. Korea Selatan: 1 emas.
9. Singapura: 1 emas.
10. UK: 2 perak , 4 perunggu.
11. Malaysia: 1 perak, 2 perunggu.
12. Brunei: 1 perak, 1 perunggu.
13. USMC: 1 perunggu.
14. Australia: -
15. US Army: -
16. Prancis: -
17. Tonga: -
18. Timur leste: -
19. PNG: -
20. Uni Emirat Arab: -

ISIS Eksekusi Mati Mata-mata wanita Rusia

Perempuan mata-mata Rusia dieksekusi militan Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) usai berpura-pura menjadi pengikut mereka selama empat tahun. Elvira Karaeva (28) dilaporkan memiliki empat suami jihadis yang masing-masing tewas secara misterius.

ISIS Eksekusi Mati Mata-mata wanita Rusia

Diberitakan koran the Daily Mail, Kamis (19/5), sepanjang aksinya menyelinap bersama kelompok militan, banyak informasi yang dibocorkan kepada Rusia, termasuk pembunuhan tujuh militan adalah info darinya. Karaeva dicap ISIS sebagai 'janda hitam', lantaran memiliki tujuan membunuh tiap pria yang menikahinya.

Aslanbek Saraliyev, Suami pertama yang menikahinya di usia 19 tahun, tewas usai berjalan bersamanya di dalam hutan. Adam Shakhbiev, suami ke dua ini terbunuh di dalam sebuah taksi bersama saudara laki-lakinya.


Pejuang ISIS lain yang menjadi suaminya adalah Arthur Amriev, dia menghilang bak ditelan bumi dengan nasib tidak diketahui hingga kini. Terakhir adalah Abu Muslim. Militan yang paling terakhir memperistrik Karaeva ini tewas usai diracun.

ISIS mengklaim Karaeva telah memberikan seluruh laporan kepada Badan Intel Rusia terkait identitas, tempat persembunyian, dan markas. Kabar eksekusi Karaeva muncul di blog berbahasa Rusia ISIS, Istok. (Merdeka)

Minggu, 15 Mei 2016

Melihat Kecanggihan Armata T-14, Tank Terbaru Pasukan Rusia

Pihak manufaktur juga mengumumkan kemungkinan penurunan biaya produksi per tank pada jumlah produksi seratus hingga 150 unit, dengan produksi yang efisien. Saat ini, harga resmi sebuah tank T-14 Armata ialah sekitar 250 juta rubel (sekitar 3,8 juta dolar AS).

Melihat Kecanggihan Armata T-14, Tank Terbaru Pasukan Rusia

Versi dasar tank T-14 dilengkapi dengan senapan kaliber 125 mm. Namun, menurut manufaktur senjata, kendaraan tempur ini kendaraan tempur ini dapat dimodernisasi dengan meriam kaliber 152 mm.

T-14 mampu menembak hingga sepuluh putaran per menit, dan dapat menghantam target dari jarak tujuh kilometer. Sebagai perbandingan, Abrams milik Amerika hanya bisa menembak tiga putaran per menit, dan jangkauannya hanya 4,6 kilometer.


Selain itu, kendaraan tempur milik Rusia ini memiliki sistem radar yang memberikan keuntungan dalam membidik dan mengendalikan tembakan. T-14 juga bisa menghantam pesawat, roket pencegat, serta misil yang diluncurkan oleh musuh.

Persenjataan


A) Senapan tanpa laras 125 mm 2A82-1M. Memiliki amunisi sebanyak 40 tembakan (32 di antaranya terletak pada loader otomatis);

B) Senapan mesin dengan pengendali jarak jauh 7,62 mm PKTM. Memiliki amunisi sebanyak 2.000 peluru dalam mode tembakan beruntun.

Spesifikasi

  • Massa tempur: 55 ton 
  • Awak: 3 orang 
  • Mesin: 1.500 tenaga kuda 
  • Kecepatan di jalan raya: hingga 80 kilometer per jam 
  • Jangkauan deteksi target: lebih dari 5.000 meter 
  • Jangkauan penyerangan target: 7.000 meter
  •  Jangkauan jelajah: lebih dari 500 km
  •  Kekuatan lapis baja: lebih dari 900 milimeter

Interior Tank

Video yang diunggah di YouTube tersebut menayangkan proses pengerjaan tank T-14 terbaru milik Rusia pada platform “Armata”. Pada tayangan awal, ditunjukkan interior kendaraan tempur tersebut, termasuk sistem elektronik, tampilan komputer, serta “interior” luas yang dapat memuat tiga orang awak.

Video tersebut menampilkan pengujian tank di atas lintasan uji coba yang diselenggarakan pada musim dingin lalu. Kendaraan ini menunjukkan kemampuan dan stabilitasnya saat melaju di jalanan bersalju dan pada medan yang tak pernah bisa dilakukan sebelumnya oleh tank berkecepatan hingga 80 kilometer per jam.




Versi dasar tank T-14 dilengkapi dengan senapan kaliber 125 mm. Namun, menurut manufaktur senjata, kendaraan tempur ini kendaraan tempur ini dapat dimodernisasi dengan meriam kaliber 152 mm.

T-14 mampu menembak hingga sepuluh putaran per menit, dan dapat menghantam target dari jarak tujuh kilometer. Sebagai perbandingan, Abrams milik Amerika hanya bisa menembak tiga putaran per menit, dan jangkauannya hanya 4,6 kilometer.

Selain itu, kendaraan tempur milik Rusia ini memiliki sistem radar yang memberikan keuntungan dalam membidik dan mengendalikan tembakan. T-14 juga bisa menghantam pesawat, roket pencegat, serta misil yang diluncurkan oleh musuh. (RBTH)

Rabu, 11 Mei 2016

Rudal China Mampu Jangkau dan Hancurkan Pangkalan Militer AS di Guam

China dikabarkan telah membuat rudal balistik dan rudal jelajah jarak menengah. Hal ini menimbulkan ancaman bagi Guam, pulau Pasifik strategis yang menjadi pusat dari poros militer Amerika Serikat (AS) ke Asia.

rudal DF-26

Menurut laporan Komisi Keamanan dan Ulasan Ekonomi China-AS, enam rudal berbeda milik China yang mampu mencapai pangkalan militer AS saat ini dalam tahap akhir pembuatan. Rudal itu termasuk rudal DF-26, yang dipamerkan selama parade militer baru-baru ini. Rudal ini bahkan dijuluki Guam Killer, karena dapat dipersenjatai dengan hulu ledak nuklir dan konvensional.

"DF-26 adalah rudal IRBM konvesional pertama China dan rudal balistik konvensional pertama yang dipersenjatai yang mampu mencapai Guam," kata laporan itu. Laporan itu juga mencatat, dimasukkannya rudal tersebut dalam parade militer di Beijing pada September 2015.


"Hal itu menunjukkan kemungkinan akan dikerahkan sebagai senjata operasional," kata laporan itu dikutip dari Washington Free Beacon, Rabu (11/5/2016).

Terkait hal ini, jubir Pentagon Bill Urban mengatakan, Departemen Pertahanan terus memantau modernisasi dan program rudal militer China. "Potensi ancaman terus diperhitungkan dalam perencanaan pertahanan dan investasi kemampuan," katanya. Ia juga menambahkan, laporan terbaru Pentagon terhadap militer China mencatat upaya Beijing untuk menargetkan Guam dengan rudal.

Publikasi laporan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan AS-China di Laut China Selatan. Pada hari Selasa kemarin, Pentagon mengumumkan bahwa kapal perusak AS melakukan pelayaran ke Laut China Selatan. Kapal AS, USS William P. Lawrence, berlayar dalam waktu 12 mil dari pulau yang disengketakan diduduki oleh China di Laut China Selatan yang berujung kecaman dari China. (SindoNews)

Iran Tempatkan Sistem Rudal S-300 di Pangkalan Militer

Iran telah menempatkan sistem pertahanan rudal buatan Rusia, S-300, di salah satu pangkalan militernya. Penempatan sistem rudal ini sekaligus mengakhiri kontroversi seputar pengiriman ini selama hampir satu dekade.

Iran Tempatkan Sistem Rudal S-300 di Pangkalan Militer

"Sistem rudal S-300 ditempatkan di pangkalan pertahanan udara Iran, Khatam al-Anbia," kata Menteri Pertahanan Iran, Brigadir Jenderal Hossein Dehqan, seperti dikutip dari laman Russia Today, Rabu (11/5/2016).

Selain memiliki sistem rudal S-300, Dehqan juga mengaku negaranya telah memproduksi Bavar-373, sebuah rudal yang mempunyai karekateristik mirip dengan S-300. Bavar-373 rencananya akan diproduksi massal pada akhir tahun ini.


Sebelumnya, pada bulan April lalu, Iran telah memamerkan beberapa eleman dari sistem pertahanan rudalnya yang dibeli dari Rusia saat parade Hari Tentara Nasional di Teheran.

Sekedar informasi, Rusia memasok versi terbaru dari sistem rudal S-300 kepada Iran. Pada pertengahan April, Rusia mengumumkan pengiriman rudal sudah dimulai dan bahwa kesepakatan akan sepenuhnya ditutup sebelum akhir tahun. (SindoNews)

Amerika Serikat Sebar Rudal Aegis di Rumania, Rusia Tidak Gentar

Amerika Serikat (AS) nekat menyebarkan rudal pertahanan Aegis di Rumania meski menuai protes dari Rusia. Penempatan rudal pertahanan canggih itu diresmikan hari ini (12/5/2016).

Asisten Menteri Luar Negeri AS; Frank Rose, yang datang dalam upacara peluncuran sistem rudal pertahanan Aegis di Bucharest, Rumania, menggelar konferensi pers untuk mengkonfirmasi penyebaran rudal tersebeut.


Amerika Serikat Sebar Rudal Aegis di Rumania, Rusia Tidak Gentar

Selama konferensi pers, Rose menyangkal klaim Rusia bahwa sistem pertahanan rudal ini akan berdampak negatif pada stabilitas regional.

”Baik AS dan NATO telah membuat jelas bahwa sistem ini tidak dirancang untuk atau mampu merusak kemampuan penangkal (rudal) strategis Rusia,” kata Rose.
 


”Rusia telah berulang kali menyuarakan keprihatinan bahwa pertahanan AS dan NATO ditujukan terhadap Rusia dan merupakan ancaman bagi penangkal nuklir strategis. Tidak ada yang bisa lebih jauh dari kebenaran,” katanya lagi.

Dia juga mengklaim bahwa instalasi rudal pertahanan Rumania dan Polandia yang disebar baru-baru ini akan membela anggota NATO dalam melawan ancaman rudal balistik jarak pendek dan jarak menengah. Terutama yang muncul dari Timur Tengah.

Duta Besar AS untuk Rumania; Douglas Lute, mendukung peluncuran rudal pertahanan Aegis.

”Besok adalah demonstrasi AS, Rumania dan sekutu lainnya yang berkontribusi terhadap sistem pertahanan, seperti yang disebutkan di Pasal Lima,” katanya, mengacu pada Pasal 5 Perjanjian Washington, di mana semua anggota NATO akan merespons jika terjadi suatu ancaman militer untuk setiap anggotanya.

Rusia telah berulang kali menyatakan keprihatinan atas penyebaran sistem rudal pertahanan AS di Eropa. Namun, keberatan Rusia ini telah diabaikan AS dan NATO.


Rusia Tidak Gentar

Seorang perwira militer senior Rusia mengatakan, Moskow sedang meningkatkan kemampuan senjatanya untuk melawan sistem pertahan rudal Amerika Serikat (AS) yang di Eropa.

"Perisai rudal AS di Eropa tidak menghadirkan ancaman besar bagi Pasukan Rudal Strategis Rusia (RSMF), sebagaimana RSMF terus meningkatkan kemampuannya," kata komandan RSMF, Letnan Jenderal Sergei Karakayev, dikutip dari Xinhua, Rabu (11/5/2016).

Karakayev mengatakan, efektivitas rudal balistik antar benua (ICBM) Rusia akan meningkat empat kali lebih tinggi pada 2021 ketimbang saat ini. "di masa depan, ICBM Rusia mampu memberikan serangan dari arah yang berbeda, yang akan memaksa pihak lawan untuk memberikan all-arround sistem pertahanan udaranya," katanya.

Karakayev juga mengungkapkan, bahwa ICBM baru, Yars RS-24, merupakan versi kedua yang berbasis peluncur mobile. Rudal ini mempunyai kekuatan setengah dari kekuatan tempur efektif RSMF pada akhir 2021.

Moskow sendiri telah berulang kali menyuarakan keprihatinannya atas pembangunan fasilitas militer NATO di negara-negara tetangga Rusia. (SindoNews)

Rusia Siap Uji Coba Rudal Nuklir Satan 2

Rusia dikabarkan tengah mempersiapkan uji coba Satan2, sebuah rudal nuklir yang mempunyai kemampuan mengerikan. Satan 2 disebut-sebut dapat menghilangkan seluruh negara hanya dalam hitungan detik.

Rusia Siap Uji Coba Rudal Nuklir Satan 2

Kemampuan Satan 2 ini membuat takut pemimpin-pemimpin militer Barat. Pasalnya, tidak ada teknologi pertahanan rudal saat ini yang benar-benar mampu menghentikannya. Untuk diketahui, rudal Satan 2 dilengkapi dengan teknologi stealth yang membantunya menghindari sistem radar musuh, seperti dikutip dari Daily Record, Rabu (11/5/2016).

Nama resmi dari rudal mengerikan ini dalah RS-28 Sarmat dan rencananya akan menggantikan rudal R-36M Soviet yang sudah usang. Namun, para ahli militer NATO menjulukinya dengan sebutan Satan. "Dalam hal ini, rudal Sarmat tidak hanya menjadi penerus R-36M, tetapi juga sampai batas tertentu akan menentukan ke arah mana pencegahan nuklir dunia akan dikembangkan," begitu bunyi laporan jaringan berita Rusia, Zvezda.


Selain menggunakan teknologi stealth, Satan 2 mampu membawa hingga belasan hulu ledak. Kemampuan ini membuatnya bisa menghancurkan daerah seukuran Texas atau Prancis. Selain itu, Satan2 mempunyai jangkauan hingga 10.000 km yang memungkinkan Moskow menyerang kota-kota besar di Eropa termasuk London serta kota-kota besar di pantai barat dan timur Amerika.

Rusia dikatakan berencana untuk menguji senjata apokaliptik ini pada musim panas nanti. Namun belum jelas apakah uji coba itu akan dilengkapi dengan muatan nuklir penuh. Direncanakan, rudal-rudal ini akan aktif digunakan di beberapa titik sebelum 2020. (SindoNews)

Iran Tak Akan Hentikan Pengembangan Program Rudal

Pemerintah Iran menegaskan, mereka tidak akan menghentikan program pengembangan rudal, terlebih pengembangan rudal balisitik. Ini dilakukan semata-semata guna memperkuat pertahanan Iran.

Iran Tak Akan Hentikan Pengembangan Program Rudal

"Iran tidak akan menghentikan program pengembangan rudal, termasuk di dalamnya penelitian ilmiah dan pengembangan rudal jenis baru," kata Menteri Pertahanan Iran, Hossein Deghan, seperti dilansir Kaztag pada Rabu (11/5).

Dirinya juga kembali menegaskan, doktrin militer Iran bukanlah melakukan agresi terhadap negara lain di kawasan. Doktrin militer Iran, lanjut Dehgan, adalah membangun pertahanan negara.
 


"Semua komponen dalam program militer Iran sesuai dengan doktrim militer yang dianut oleh Iran. Kami akan melakukan yang terbaik yang kami bisa, bukan untuk terlihat seperti agresor di mata tetangga kami. Kami akan terus mengembangkan pertahanan, dengan tujuan memperkuat pertahanan negara," sambungnya.

Sebelumnya, Dehqan membantah bahwa pihaknya telah melakukan uji coba terbaru rudal balistik mereka. Menurutnya, Iran belum memiliki rencana untuk kembali melakukan uji coba rudal. (SindoNews)
 

Selasa, 10 Mei 2016

NATO Kawatirkan Inggris keluar dari Uni Eropa

Wakil Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Alexander Vershbow, Selasa (10/5/2016), mengungkapkan kekhawatirannya terhadap Inggris.

Kemungkinan Inggris keluar dari Uni Eropa setelah penentuan pendapat rakyat pada 23 Juni mendatang, menurut Vershbow, menjadi kekhawatiran NATO.


NATO Kawatirkan Inggris keluar dari Uni Eropa

“Dari sudut pandang NATO, memiliki Uni Eropa yang kuat dan bersatu, yang menjadi satu mitra berkemapuan, mungkin lebih penting pada saat ini ketimbang di masa-masa sebelumnya,” kata Vershbow di Ljubljana, Slovenia.

“Segala sesuatu yang akan mengganggu kesatuan Uni Eropa akan menjadi perhatian NATO. Inggris adalah pemeran militer dan politik sangat penting dalam NATO. Saya berharap tetap demikian pada masa depan,” ujarnya


Perdana Menteri Inggris David Cameron pada Senin (9/5/2016), mengatakan tentang masalah keamanan negara dengan tetap berada dalam Uni Eropa.

Cameron mengatakan, Inggris memerlukan Uni Eropa untuk melawan kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) dan menangkis Rusia baru ‘yang gemar berperang”.

Dua kampanye telah membelah publik di Inggris antara ‘keluar’ dan ‘tetap di dalam’  Uni Eropa. Mereka mencoba untuk menemukan argumen yang beresonansi dengan para pemilih.

Menurut sebuah jajak pendapat, pemberian suara pada referendum pada 23 Juni tampaknya berimbang.

Salah satu kotoh yang mengampanyekan Inggris keluar dari Uni Eropa adalah Boris Johnson, selama ia masih sebagai Wali Kota London, yang kini telah digantikan oleh Sadiq Khan dari Partai Buruh.

Johnson sendiri berasal dari kubu Konservatif, partainya David Cameron. Namun, dalam hal sikapnya terkait status Inggris dengan Uni Eropa, ia berseberangan dengan Cameron. (Kompas)

Senin, 09 Mei 2016

Angkut Tank, Kapal Militer Rusia Lintasi Istanbul Turki

Media Turki, Hurriyet Daily News mempublikasikan foto kapal militer Rusia yang mengangkut dua tank tersembunyi melintasi perairan Bosphorus, dekat Istanbul, pada 8 Mei 2016.
Kapal Rusia itu dilaporkan melakukan patroli dengan kecepatan tinggi.

”Sebuah kapal militer Rusia melewati Bosphorus, Istanbul, pada tanggal 8 Mei, dengan dua tank tersembunyi di dek-nya,” tulis surat kabar Turki itu pada hari Minggu kemarin.


Angkut Tank, Kapal Militer Rusia Lintasi Istanbul Turki

”Dua tank kamuflase terlihat di geladak kapal, sementara beberapa tentara terlihat mengamati wilayah,” lanjut laporan tersebut.

Kapal militer Kil-158 tersebut  memasuki perairan Boshporus dari Laut Hitam sekitar pukul 08.30. Kapal itu kemudian dikawal sebuah kapal Penjaga Pantai Turki, kapal polisi maritim dan helikopter polisi.
 


Pekan lalu, dua kapal yang mengangkut kargo untuk militer Rusia di Suriah melewati perairan yang menghubungkan Laut Hitam dan Laut Mediterania itu. Kedua kapal itu juga dikawal tiga kapal Penjaga Pantai Turki, sebuah kapal kepolisian Istanbul, dan helikopter polisi.

Kapal-kapal asing termasuk kapal Rusia kerap melintasi perairan dekat Istanbul tersebut dengan mengibarkan bendera Turki sebagai tanda penghormatan.

Hubungan Turki dan Rusia sendiri sampai saat ini belum normal setelah pesawat tempur Turki menembak jatuh pesawat jet tempur Rusia di dekat perbatasan Suriah-Turki beberapa waktu lalu. (SindoNews)

Parade Militer Rusia Pamerkan Alutsista Canggih

Rusia menggelar parade militer akbar di banyak kota pada hari ini (9/5/2016)  untuk memperingati 71 tahun kemenangan perang atas Nazi dalam Perang Dunia II. Berbagai peralatan tempur canggih, mulai dari rudal ICBM, Tank Armata T-14 hingga pesawat jet tempur Su-35 disiapkan untuk dipamerkan.

Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan, lebih dari 13.000 Pasukan Rudal Strategis (SMF) ambil bagian dalam parade Victory Day (Hari Kemenangan).


Parade Militer Rusia Pamerkan Alutsista Canggih

”Multi-aksi MAZ-7917, MZKT-79221, BTR-80, Tiger dan kendaraan tempur Typhoon ambil bagian dalam parade di kota-kota Vladimir, Irkutsk, Novosibirsk, Yoshkar-Ola, Barnaul, Omsk, Kirov , dan Nizhny Tagil,” bunyi pernyataan kementerian itu.

Menurut kementerian tersebut, Lebih dari 250 unit peralatan militer akan ikut dipamerkan, termasuk tiga rudal balistik antar-benua termonuklir RS-24 Yars yang akan dipamerkan di Red Square, Moskow.


Media Rusia, Moscow Times, melaporkan parade militer akbar Rusia kali ini diprediksi akan digelar di 26 kota dengan 40 ribu pasukan dikerahkan. Selain rudal ICBM RS-24 Yars,  tank Armata T-14 yang dijuluki “robot terbang” dan pesawat jet tempur Su-35 juga dipersiapkan untuk parade.

Sejak Rusia menganeksasi Crimea dari Ukraina pada Maret 2014, banyak pemimpin Barat memilih untuk tidak menghadiri parade militer tahunan di Moskow. Media pemerintah Rusia melaporkan bahwa Kremlin belum mengeluarkan undangan khusus untuk parade tahun ini.

”Parade akan diselenggarakan seperti biasa; para tamu asing akan hadir, tapi tidak ada undangan khusus dari presiden,” kata pembantu Presiden Vladimir Putin, Yuri Ushakov.

Menteri Luar Negeri Lithuania, Linas linkevicius, mengatakan tidak ada diplomat dari negaranya yang akan menghadiri parade militer di Moskow.

”Pada saat agresi militer Rusia melawan Ukraina sedang berlangsung, kami tidak berpikir bahwa berpartisipasi dalam parade militer adalah cara yang tepat untuk menunjukkan rasa hormat, bahkan jika itu untuk veteran perang sekalipun," katanya. (SindoNews)

Minggu, 08 Mei 2016

Seekor Anjing Selamatkan Pasukan SAS dari Kepugan ISIS

Seekor anjing jenis alsatian atau gembala jerman didaulat sebagai pahlawan setelah ikut menyelamatkan pasukan khusus Inggris, SAS, yang dikepung ISIS di Irak.

Menurut sejumlah laporan, sebuah konvoi kendaraan milik pasukan SAS baru saja kembali dari menggelar latihan 10 hari bersama pasukan Peshmerga Kurdi di Irak.


Seekor Anjing Selamatkan Pasukan SAS dari Kepugan ISIS

Saat sedang menuju ke pangkalan mereka, di tengah jalan konvoi yang terdiri dari empat mobil itu dihadang pasukan ISIS.

Salah satu mobil milik SAS itu bahkan hancur dihantam bom pinggir jalan dan membuat pasukan terpaksa harus meninggalkan mobil itu dan mencari perlindungan.


Saat itu, pasukan SAS dikepung dan diserang sedikitnya 50 anggota pasukan ISIS bersenjata berat dan sudah bersiap menjalani pertempuran hidup mati.

Pasukan SAS terkepung dan terpisah dalam tiga lokasi. Mereka juga dihujani tembakan senapan mesin yang dipasang di atas sebuah mobil bak terbuka Toyota.

Pasukan SAS sebenarnya bisa memanggil dukungan udara, tetapi dalam kondisi saat itu, risiko tewas akibat tembakan jet koalisi juga sangat besar.

Saat itulah seorang prajurit AS yang terlibat dalam latihan bersama SAS dan Peshmerga, kemudian melepaskan anjing gembala jerman yang dibawanya dan diperintahkan menyerang pasukan ISIS.

Tanpa menunggu perintah kedua, anjing itu melesat tanpa ragu ke arah para penyerang. Sejumlah anggota ISIS berusaha menembak anjing itu, tetapi entah bagaimana semua tembakan itu meleset.

Setelah berada di dekat salah satu anggota ISIS, anjing itu melompat dan langsung menggigit leher serta wajah orang tersebut.

Setelah korbannya tak berdaya, anjing tersebut menyerang seorang lagi anggota ISIS dan merobek kaki serta lengannya. Kedua orang itu akhirnya memilih kabur akibat luka mereka yang cukup parah.

Seorang sumber militer mengatakan, dalam operasinya, terkadang SAS memang membawa anjing yang digunakan dalam sebuah penyerangan atau memasuki gedung sebelum diikuti pasukan.

"Anjing yang terlatih bisa merasakan ketegangan dan memiliki tujuan melumpuhkan musuh untuk melindungi pawang dan pasukannya," ujar sumber itu.

"Saat anjing itu dilepaskan, maka dia akan menyerang tanpa memikirkan keselamatannya sendiri. Untuk itulah mereka dilatih," tambah dia.

Pasukan SAS itu akhirnya selamat setelah dua jet tempur AS datang, menyerang, dan memaksa pasukan ISIS itu mundur. Si anjing berani itu juga dikabarkan selamat tanpa menderita luka sedikit pun.

Kabar ini muncul beberapa hari setelah seorang anggota pasukan khusus AS tewas di kawasan yang sama tempat pasukan SAS beroperasi. (Kompas)

Jumat, 06 Mei 2016

Rusia Sukses Luncurkan Rudal Jelajah Kalibr dari Kapal Selam

Rusia berhasil melakukan uji tembak rudal jelajah andalannya, rudal Kalibr, dari sebuah kapal selam. Uji coba penembakan itu dilakukan di Laut Barents.
Dalam pernyataan persnya, Armada Utara Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, rudal Kalibr ditembakkan dari salah satu kapal selam bertenaga listrik, Stary Oskol, dari dalam laut.



"Hari ini kapal selam bertenaga diesel listrik, Stary Oskol, yang sedang menjalani uji coba di Armada Utara berhasil meluncurkan rudal jelajah Kalibr pada target di pesisir," begitu bunyi pernyataan tersebut dikutip dari Sputnik, Jumat (6/5/2016).


"Peluncuran ini diaktifkan dari dalam laut, yang merupakan salah satu rentang tes Angkatan Laut di Laut Barents. Targetnya berada di pesisir Chizha, hancur dengan tembakan langsung," demikian bunyi pernyataan itu.



Untuk diketahui, rudal Kalibr adalah rudal jelajah dengan kecepatan hipersonik. Rudal jelajah Kalibr mampu menembus pertahanan udara secara kompleks dan memukul target dalam jarak 2.000 km. (Sindo)

Kapal Kecil Spayol Ganggu Selam Nuklir Amerika Serikat

Kapal-kapal Angkatan Laut Inggris meluncurkan tembakan peringatan terhadap kapal Spanyol karena mengganggu kapal selam nuklir Amerika Serikat (AS) di kawasan Gibraltar.

Angkatan Laut Inggris menyebarkan kapal penyerang HMS Sabre yang kemudian meluncurkan tembakan peringatan terhadap kapal Rio Cedena, sebuah kapal kecil Spanyol. Kapal Spanyol itu sudah mengganggu kapal selam nuklir AS, USS Florida yang panjangnya mencapai 560 kaki.


Kapal Kecil Spayol Ganggu Selam Nuklir Amerika Serikat

Insiden itu sejatinya terjadi pada bulan April. Namun, baru diungkap militer Inggris Kamis kemarin.

“Ini bukan hanya permainan yang sangat berbahaya bagi Spanyol untuk bermain-main, tapi itu tak pantas dari sekutu NATO untuk mengganggu Angkatan Laut AS dengan penghinaan seperti itu,” kata sumber Angkatan Laut Inggris yang dikutip The Sun.
 


”Angkatan Laut AS menjamin keamanan laut Mediterania untuk semua (anggota) NATO dan seharusnya dapat mengunjungi port yang diinginkan, apakah itu Gibraltar atau bukan,” lanjut sumber itu.

Inggris menganggap Gibraltar sebagai wilyahnya di luar negeri di bawah “Perjanjian Utrecht 1713”. Namun, Spanyol tidak pernah melepaskan klaim atas kawasan itu.

Pulau di Mediterania, yang dikenal sebagai ”the Rock”, dijaga ketat militer dengan resimen "kolonial" yang dibentuk dari Angkatan Darat Inggris, unit artileri khusus, serta Angkatan Laut yang kuat.

Kementerian Pertahanan (MoD) Inggris melalui juru bicaranya mengatakan kepada Daily Mail, bahwa kementerian tidak mengomentari ”langkah-langkah perlindungan atau operasi kapal selam”. (SindoNews)

Pasukan Khusus Afghanistan Bebaskan 60 Tahanan Taliban

Para pejabat Afghanistan mengatakan, pasukan khusus Afghanistan telah membebaskan lebih dari 60 sandera yang ditahan oleh Taliban di sebuah rumah di provinsi selatan Helmand.

Pasukan Khusus Afghanistan Bebaskan 60 Tahanan Taliban
 
Gubernur provinsi selatan, Hayatullah Hayat, mengatakan, para tahanan yang dilepaskan selama serangan itu telah dibawa ke Kandahar. "Kami masih menyelidiki siapa orang-orang ini dan berapa lama mereka ditahan di sana," katanya, seperti dikutip dari laman Reuters, Jumat (6/5/2016).

Kabar ini pun dibenarkan oleh misi dukungan NATO di Afghanistan. Dalam pernyataannya, NATO menyatakan sebuah helikopter, operator kontra terorisme dan pasukan khusus yang berbasis di Kandahar menyerang sebuah rumah di distrik Naw Zad dan membebaskan para tahanan.


Pasukan koalisi NATO membantu serangan itu sebagai bagian dari kelompok tersebut, memberikan nasihat dan membantu misi pembebasan itu. Namun, NATO tidak mengungkapkan lebih rinci terkait operasi tersebut.

Selama sebulan pertempuran di Helmand, kelompok Taliban telah menguasai sebagian besar wilayah Helmand dan berhasil mendorong mundur pasukan pemerintah dari beberapa wilayah. (Sindo)

Kamis, 05 Mei 2016

Akan Ledakan Makkah Dua Terduga Teroris Di Tembak Mati

Kepolisian Arab Saudi menembak mati dua terduga teroris. Diduga para terduga teroris itu akan melancarkan serangan ke Kota Makkah.

Dilansir AFP, Kamis (5/5/2016) Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengungkapkan bahwa polisi telah menembak dua orang terduga teroris. Selain itu, ada dua orang terduga teroris lain yang meledakkan diri.


Akan Ledakan Makkah Dua Terduga Teroris Di Tembak Mati

"Para teroris mulai menyerang petugas keamanan, sehingga mereka merespon. Dua orang terduga meninggal, sedangkan yang lainnya bunuh diri dengan meledakkan dirinya menggunakan sabuk peledak," kata Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi dalam keterangan resminya.


Belum disebutkan identitas keempat terduga teroris itu. Pemerintah Arab Saudi juga belum menyebutkan tempat yang disasar para terduga teroris.

Bagian Dari ISIS


Pasukan keamanan Arab Saudi telah menembak mati dua terduga teroris yang akan melakukan penyerangan di Kota Makkah. Dua terduga teroris itu disebut sebagai bagian dari ISIS.

"Para teroris mulai menyerang petugas keamanan, sehingga mereka merespon. Dua orang terduga meninggal, sedangkan yang lainnya bunuh diri dengan meledakkan dirinya menggunakan sabuk peledak," kata Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi dalam keterangan resminya seperti dikutip AFP, Kamis (5/5/2016).

Selain dua orang terduga teroris yang berhasil ditembak mati, ada dua orang lagi yang meledakkan diri. Dua orang terduga teroris meledakkan diri menggunakan sabuk bom yang dilingkarkan di tubuhnya.

Polisi Arab Saudi telah mengepung tempat persembunyian para terduga teroris yang berada di antara Kota Makkah dan Taif pada Kamis pagi. Baku tembak pun terjadi.

"Serangan simultan terjadi di sebuah tempat persembunyian di kota Laut Merah Jeddah, di mana dua orang ditangkap, dan mereka sedang diselidiki karena keterlibatan mereka dalam sel ini," kata juru bicara itu.

Dia menambahkan bahwa operasi penyergapan teroris itu merupakan bagian dari pengawasan dan tindaklanjut dari peristiwa di Bisha pada Jumat. Pada saat itu, dua tersangka tewas dalam tembak-menembak dengan pasukan keamanan yang menggagalkan serangan bom mobil di Bisha, barat daya wilayah Aseer.

Seorang tersangka ketiga bernama Iqab Mujab al-Otaibi, melarikan diri namun kemudian ditangkap dan dia ditemukan mengenakan sabuk peledak. Penangkapan itu diumumkan pada hari Minggu.

Menurut kementerian, Otaibi diduga mengambil bagian dalam penembakan mematikan di sebuah masjid Syiah pada tahun 2014 dan pemboman yang menargetkan pasukan keamanan di sebuah masjid di Aseer tahun lalu.

Kedua serangan pemboman dan penembakan itu diklaim oleh kelompok ISIS. (Detik)

Latihan Perang di LCS, China Gelar Kekuatan Penuh

Militer China akan melakukan latihan militer di Laut China Selatan (LCS) bulan ini dengan kekuatan penuh. Pasalnya, latihan militer ini akan melibatkan kapal perang canggih dan kapal selam.
Seperti diberitakan kantor berita Xinhua, selain kapal perang, China juga akan menunjukkn senjata penghancur rudalnya yang baru bersama senjata anti kapal selam dan anti rudal seperti dikutip dari Reuters, Kamis (5/5/2016).


Latihan Perang di LCS, China Gelar Kekuatan Penuh

Meski begitu, Xinhua tidak menyebutkan dimana latihan perang itu akan berlangsung. Namun, Xinhua mengatakan, latihan perang itu adalah latihan rutin dan telah direncanakan akan dilakukan pada tahun ini.

China secara berkala mengumumkan melakukan latihan di LCS seolah ingin menunjukkan secara transparan tentang penyebaran kekuatan militernya di wilayah yang disengketakan itu.


China telah mengklaim hampir semua perairan yang kaya energi dari LCS, di mana lebih dari USD 5 triliun hasil dari perdagangan maritim yang mengalir setiap tahunnya. Filipina, Brunei, Vietnam, Malaysia dan Taiwan pun memiliki klaim yang sama.

Washington telah mengkritik pembangunan pulau buatan Beijing, Kepulauan Spratly, di LCS yang disengketakan. Washington bahkan telah melakukan patroli laut dan udara di dekat wilayah itu. (Sindo)